Minggu, 30 Maret 2014

laporan praktikum uji protein








LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA KLINIK
UJI PROTEIN

logo-unsri.jpg









NAMA
NIM
KEL.PRAKTIKUM/KELAS
DOSEN PEMBIMBING

NAMA ASISTEN

:
:
:
:

:


ANGGIA PERAMAHANI
08121006042
B / GENAP
Dr. BUDI UNTARI, M. Si, Apt
Dr. rer. nat MARDIYANTO, M. Si, Apt
TRI WAHYUNINGSIH

LABORATORIUM KIMIA FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014-2015
  





PRAKTIKUM I
UJI PROTEIN

I.              TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami prinsip uji protein yang merupakan keterampilan dasar dalam bidang keahlian biokimia klinik.
II.           PRINSIP KERJA
Mendeteksi protein dengan mereaksikan protein putih telur dengan reagen.
III.        DASAR TEORI
Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.Protein bukan hanya sekedaar bahan simpanan atau baha struktural,seperti karbohidrat dan lemak.Tetapi juga berperan penting dalam fungsi kehidupan. Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas unsur Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen(N) dan kadang-kadang mengandung zat Belerang(S),dan Fosfor(P).
Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer.Setiap Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino.Masing-masing asam amino mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H),satu gugus amin(NH2),satu gugus karboksil(-COOH),dan lain-lain(Gugus R).
Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida.Ikatan Peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam amino lain yang ada di sampingnya.Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut protein (Polipeptida).Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis di dalam ribosom.Setelah disintesis,protein mengalami”pematangan”menjadi protein yang lebih kompleks.
Asam amino yang diperlukan tubuh ada 20 macam.sepuluh diantaranya sangat penting bagi pertumbuhan sel-sel tubuh manusia dan tidak dapat dibuat dalam tubuh,sehingga harus didapatkan dari luar tubuh.Asam amino itu disebut asam amino esensial.selain asam amino esensial terdapat juga asam emino non-esensial.Asam amino non-esensial merupakan asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh manusia.Bahan bakunya berasal dari asam amino lainnya.Namun ada juga yang mengatakan bahwa asam amino terbagi menjadi 3,ditambah dengan asam amino semiesensial.Asam amino semiesensial adalah asam amino yang dapat menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial.
Berdasarkan macam asam amino yang menyusun polipeptid,Protein dapat digolongkan menjadi 3, yaitu Protein sempurna yang merupakan protein yang mengandung asam-asam amino lengkap,baik macam maupun jumlahnya.Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih telur.Pada umumnya protein hewan adalah Protein Sempurna. Protein kurang sempurna adalah protein yang mengandung asam amino lengkap,tetapi beberapa diantaranya jumlahnya sedikit.Protein ini tidak dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan,Namun hanya dapat mempertahankan kebutuhan jaringan yang sudah ada.Contohnya Protein lagumin pada kacang-kacangan dan Gliadin pada gandum. Protein tidak sempurna adalah protein yang tidak mengandung atau sangat sedikit mengandung asam amino esensial.Protein ini tidak dapat mencukupi untuk pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang telah ada.Contohnya Zein pada jagung dan beberapa protein yang berasal dari tumbuhan.
Protein yang membangun tubuh disebut Protein Struktural sedangkan protein yang berfungsi sebagai enzim,antibodi atau hormon dikenal sebagai Protein Fungsional. Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk hidup. Contoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti sel dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel.Ada juga protein yang tidak bersenyawa dengan komponen struktur tubuh,tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam sel-sel makhluk hidup.Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur ayam,burung,kura-kura dan penyu.
Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi zat yang siap diserap di usus halus,yaitu berupa asam amino-asamamino.Asam amino-asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam tubuh,untuk:
  • Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon,zat antibodi,dan organel sel lainnya
  • Perbaikan,pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel,jaringan dan organ tubuh
  • Sebagai sumber energi,setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kalori.
  • Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh,misalnya sebagai enzim(protein mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan)
  • Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.
  • Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Kekurangan protein di dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa penyakit.Seperti kwashiorkor,anemia,radang kulit,dan busung lapar yang disebut juga hongeroedem.Karena terjadinya edema(pembengkakan organ karena kandungan cairan yang berlebihan) pada tubuh.
Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayur-sayuran.Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin,yang aktif pada pH 2-3 (suasana asam). Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.Salah satu hal terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk mencerna kolagen. Kolagen merupakan bahan daasar utama jaringan ikat pada kulit dan tulang rawan.
Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di usus.Ketika protein meninggalkan lambung,biasanya protein dalam bentuk proteosa,pepton,dan polipeptida besar.Setelah memasuki usus,produk-produk yang telah di pecah sebagian besar akan bercampur dengan enzim pankreas di bawah pengaruh enzim proteolitik,seperti tripsin,kimotripsin,dan peptidase.Baik tripsin maupun kimotripsin memecah molekul protein menjadi polipeptida kecil.Peptidase kemudian akan melepaskan asam-asam amino.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh,melainkan akan dirombak di dalam hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N,seperti NH3 (amonia) dan NH4OH (amonium hidroksida),serta senyawa yyang tidak mengandung unsur N.Senyawa yang mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea.Pembentukan urea berlangsung di dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan enzim arginase.Urea yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh,sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya menuju ginjal laul dikeluarkan melalui urin.sebaliknya,senyawa yang tidak mengandung unsur N akan disintesis kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak,sehingga dapat di oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi

IV.        ALAT DAN BAHAN
Alat yang dgunakan:
1.      Pipet tetes
2.      Gelas ukur
3.      Tabung reaksi 10 ml
4.      Penangas air
5.      Penjepit
6.      Rak tabung reaksi
7.      Waterbath
8.      Batang pengaduk
Bahan yang digunakan:
1.      Cuso4 0,01 M
2.      NaOH
3.      Pb asetat 0,2 M
4.      Reagen biuret
5.      Buffer asetat ph 4,7
6.      HCL 0,1 M
7.      Formaldehida
8.      Putih telur
9.      Etanol
10.  Aquadest
11.  Hgcl2 0,2 M
12.  H2SO4
13.  Asam asetat

V.           CARA KERJA































VI.        DATA HASIL PENGAMATAN
a.       Uji Biuret

Pereaksi
Sampel
Hasil

1 ml NaOH
+
Sampel
+
1 tetes CuSO4
3 ml protein

Terbentuk dua degradasi warna, ungu muda (atas), bening (bawah), ketika dikocok  larutan berwarna ungu muda.
3 ml protein + 2 ml aquadest
Terbentuk dua lapisan, ungu (atas), biru (bawah).
3 ml protein + 4 ml aquadest
Larutan ungu tua

b.      Uji Hopskin cole
Reaksi
Hasil
1 ml protein + 10 tetes formaldehid + 1 ml H2SO4
Terbentuk dua lapisan, koagulasi putih (atas), larutan coklat bening (bawah)

c.       Uji Pengendapan dengan Logam
Reaksi
Hasil
3 ml protein + HgCl2
Putih susu, ada endapan
3 ml protein + Pb asetat
Putih susu, ada endapan


d.      Uji Pengendapan dengan Garam
Reaksi
Hasil
2 ml protein + amonium klorida beberapa tetes sampai jenuh
Tidak larut


e.       Uji Koagulasi
Reaksi
Hasil
2 ml protein + 2 tetes asam asetat → dipanaskan ± 5 menit
Terdapat endapan


f.       Uji Pengendapan dengan Alkohol

Sampel
Reagen
Hasil
2 ml protein
10 tetes HCl 0.1 M + 2 ml etil alkohol
Larutan putih bening, lebih banyak endapan.
2 ml protein
1 ml NaOH 0.1 M + 2 ml etil alkohol
Larutan putih bening dengan sedikit endapan.
2 ml protein
1 ml buffer asetat + 2 ml etil alkohol
Larutan dengan endapan protein halus yang merata dalam larutan.


g.      Uji Denaturasi Protein

Sampel
Reagen
Hasil
2 ml protein
10 tetes HCl 0.1 M + dipanaskan + 3 ml Pb asetat
Terbentuk dua lapisan, kemudian tidak larut.
2 ml protein
10 tetes NaOH 0.1 M + dipanaskan + 3 ml Pb asetat
Bening larut kemudian dua lapisan dengan endapan putih.
2 ml protein
1 ml buffer asetat + dipanaskan
Dua lapisan yang lebih pekat bagian bawahnya.


VII.          PEMBAHASAN
Protein terdapat pada semua sel dan merupakan komponen terpenting dalam semua reaksi kimia, rata - rata 2/3 dari berat kering suatu sel terdiri dari protein. Setiap protein merupakan polimer asam amino. Asam - asam amino dalam protein disambung dengan ikatan peptida yang merupakan ikatan kovalen amida yang terbentuk oleh gugus α-karboksil dan α-amino.
Pada percobaan ini terdapat beberapa uji, yaitu uji biuret, uji hopskins cole, pengendapan dengan logam, pengendapan dengan garam, uji koagulsi, pengendapan dengan alkohol dan denatursi protein.
Percobaan yang pertama, yaitu uji biuret, prinsip dari reagen ini menggunkan prinsip reaksi antara regen dengan senyawa CuSO4 pada suasana basa sehingga menghasilkan larutan berwarna violet (ungu). Dan didapatkan hasil pada tabung 1 yang tidak ditambahkan akudest terbentuk dua degradasi warna, ungu muda dibagian atas danbening dibagian bawh. Ketika dikocok larutan akan berwarna muda. Selanjutnya pda tabung 2 yang ditambahkan akuadest 2 ml terbentuk dua lapisan, ungu bagian atas dan biru bagian bawah.  Dan pada tabung 3 yang ditambah akuadest 4 ml terbentuk warna ungu tua. Fungsi dari reagen ini adalah mendeteksi keberadaan asam amino dalam sampel uji, kecuali asam amino histidin, serin dan treonin. Dari uji ini semua dari tabung reaksi dinytakan positif , karena pada akhirnya semua larutan berwarna violet dan berarti terdapat asam amino didalam sampel (putih telur).
Percobaan kedua yaitu uji hopskins cole yang dilakukan untuk mengidentifikasi asam amino. Berdasarkan literatur , uji hopskins cole dinyatakan positif mengandung asam amino jika terbentuk cincin ungu, namun pada praktikum ini terdapat dua lapisan  koagulasi putih dibagian atas dan larutan coklat bening dibagian bawah. Hal ini tidak sesui dengan literatur. Jadi kemungkinan terjadi karena keslahan dari praktikan dalam melakukan uji.
Percobaan ketiga yaitu pengendapan dengan logam dihasilkan  tabung 1 dan dua terdapat endapan berwarna putih  susu dan larutan keruh. Endapan yang terbentuk merupakan endapan yang berasal dari protein yang diuji, endapan ini terjadi karena adanya reaksi logam Pb dengan protein. Logam Pb ini merupakan logam yang mengandung ion positif. Dimana salah satu sifat dari logam yang mengandung ion positif dapan menghasilkan endapan jika direaksikan dengan protein. Sama halnya dengan Hg yang juga merupakan logam yang mengandung ion positif yang juga dapat menghasilkan endapan jika direaksikan dengan protein dasar reaksi pengendapan oleh logam berat adalah penetralan muatan. Dimana pengendapan akan terjadi bila protein berada dalam bentuk isoelektrik yang bermuatan negatif, dengan adanya muatan positif dari logam berat akan terjadi reaksi netralisasi dari protein dan dihasilkan garam protein yang mengendap.
Percobaan keempat yaitu pengendapan dengan garam didapatkan hasil bahwa terdapt endapan pada bagian bawah tabung reaksi. Hasil pencampuran antara serbuk ammonium sulfat dengan protein akan menghasilkan endapan putih Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol dikarenakan terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang bewarna, protein yang mengandung tirosin akan memberikan uji positif.
Percobaan kelima yaitu uji koagulasi didapatkan hasil bahwa terdapat endapan. Berdasarkan literatur jika protein ditambahkan dengan larutan asam atau basa, maka akan terdenaturasi atau terjadi penggumpalan. Penggumpalan ini dapat juga terjadi karena pemanasan yang dilakukan, dengan proses pemanasan struktur protein akan menjadi rusak, untuk itulah pada percobaan ini diperoleh endapan, Pada pemanasan 50 derajat protein sudah mengalami koagulasi. Koagulasi ini terjadi bila larutan protein berada pada titik isoelektriknya. Ion-ion logam berat yang masuk ke dalam tubuh akan bereaksi dengan sebagian protein, sehingga menyebabkan terjadinya koagulasi (penggumpalan).
Percobaan keenam dengan menggunakan uji pengendapan dengan alkohol, di dapatkan hasil bahwa pada tabung 1 diperoleh larutan yang memiliki endapan berwarna putih. Pengendapan ini dapat terjadi dikarenakan dengan penambahan alcohol pelarut organik akan mengubah (mengurangi) konstanta dielektrika dari air, sehingga kelarutan protein berkurang, dan juga karena alkohol akan berkompetisi dengan protein terhadap air . Sedangkan pada tabung 2, tidak terdapat endapan, hal ini dikarenakan dengan penambahan larutan NaOH akan menaikkan titik isoelektriknya dengan demikian akan menjadikan protein tidak kalah bersaing dengan protein terhadap air. Dan pada tabung 3 diperoleh bahwa terdapat endapan putih yang lebih sedikit dari pada tabung 1, hal ini dikarenakan buffer asetat merupakan asam lemah, dengan demikian proses mengubah konstanta dielektrika dari air berkurang. Dengan demikian penurunan titik isoelektriknya juga tidak signifikan, oleh karena itu kelarutan protein juga akan berkurang, sehingga terbentuk endapan putih.
Percobaan terakhir yaitu denaturasi protein, Pada tabung 1 diperoleh bahwa larutan protein terdapatnya gumpalan-gumpalan bahkan endapan berwarna putih. Penggumpalan ini terjadi setelah dilakukannya pemanasan. Proses pemanasan dapat menyebabkan rusaknya struktur protein. Protein sangat peka terhadap lingkungan apalagi dengan adanya perubahan suhu, hal ini menyebabkan larutan menjadi keruh dan adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi. Denaturasi protein dapat diakibatkan bukan hanya oleh adanya pemanasan, tetapi juga pH, dan juga pelarut organiknya
Pemanasan akan membuat protein terdenaturasi sehingga kemampuan mengikat airnya menurun. Hal ini terjadi karena energi panas akan mengakibatkan terputusnya interaksi non-kovalen yang ada pada struktur alami protein tapi tidak memutuskan ikatan kovalennya yang berupa ikatan peptida. Proses ini biasanya berlangsung pada kisaran suhu yang sempit . Setelah pemanasan protein tersebut ditambah dengan larutan buffer asetat. Hasil percobaan menunjukkan bahwa larutan setelah dipanaskan terbentuk endapan berwarna putih, dan larutannya berwarna seperti warna induknya. Pada tabung 2, tidak terdapat endapan setelah pemanasan, namun setelah ditambah buffer asetat maka terbentuk endapan berwarna putih. Sama halnya untuk tabung 3, pada penambahan buffer asetat kemudian dipanaskan akan terbentuk endapan berwarna putih.

VIII.  KESIMPULAN
1.      Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer.Setiap Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino.
2.      Uji biuret menggunakan prinsip reaksi antara reagen dengan senyawa CuSO4 pada suasana basa sehingga menghasilkan larutan berwarna violet (ungu).
3.      Uji hopskins cole yang dilakukan untuk mengidentifikasi asam amino.dinyatakan positif jika terbentuk cincin berwarna ungu.
4.      Pengendapan dengan logam menghasilkan endapan yang terjadi karena adanya reaksi logam Pb dengan protein. Logam Pb ini merupakan logam yang mengandung ion positif. Dimana salah satu sifat dari logam yang mengandung ion positif dapan menghasilkan endapan jika direaksikan dengan protein. Sama halnya dengan Hg yang juga merupakan logam yang mengandung ion positif yang juga dapat menghasilkan endapan jika direaksikan dengan protein.
5.      Pengendapan dengan garam Pada dasarnya positif untuk fenol-fenol dikarenakan terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang bewarna.
6.      Uji koagulasi berdasarkan literatur jika protein ditambahkan dengan larutan asam atau basa, maka akan terdenaturasi atau terjadi penggumpalan.
7.      Uji denaturasi protein dalam hal ini terjadi denaturasi karena adanya kerusakan struktur-struktur dari protein akibat pemanasan.
8.      Untuk mengetahui bahwa protein tertentu memberikan  warna tertentu dengan pereaksi tertentu, sruktur dan fungsi protein akan dapat diketahui lebih jauh. Dengan terbentuknya warna, maka protein dan asam. Asam amino yang dikandungnya dapat diketahui dengan bantuan kromatografi atau elektroforesis.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Protein. softilmu.blogspot.com › Biologi  Diakses pada tanggal 12 Maret 2014
Anonim. 2013. Protein. kamuskesehatan.com/arti/protein/. Diakses pada tanggal 12 maret 2014
Day,Jr.R.A.danUnderwood,A.L.1990.Analisa Kimia Kuantitatif.Jakarta:Erlangga.
Lehninger, Albert L, 1982. “Dasar-Dasar Biokimia Jilid I”. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Poedjadi, Anna. 1994. ”Dasar-Dasar Biokimia”. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press.

1 komentar: