Kamis, 06 Februari 2014

MAKALAH 'GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT ASAM DAN HIPOTENSI"


MAKALAH
'GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT ASAM DAN HIPOTENSI"


 


                     DISUSUN OLEH : ANGGIA PERAMAHANI
                     NIM                       : 08121006042


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013/2014
 



KATA PENGANTAR


Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Gangguan keseimbangan elektrolit, asam daan hipotensi”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Indralaya, 30 oktober 2013
















DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................................   3
PENDAHULUAN.............................................................................................................   3
Latar Belakang............................................................................................................            3
Tujuan .......................................................................................................................             3
BAB II...............................................................................................................................     4
PEMBAHASAN...............................................................................................................    4
Nelayan......................................................................................................................             4
Mual..........................................................................................................................              4
Muntah......................................................................................................................              7
Obat maag..................................................................................................................             12
Keseimbangan asam basa..........................................................................................              13

BAB III.............................................................................................................................     15
PENUTUP........................................................................................................................     15
Kesimpulan...............................................................................................................              15

















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tuan Simun 45 tahun sebagai nelayan setiap melaut tidak berjaket, sejak 5 hari terakhir ini setiap ke laut terasa mual dan muntah dua kali sehari. Oleh keluarganya dikerik dan diberi obat mag tetapi rasa mual dan muntah masih terjadi bahkan nafas menjadi jarang dan denyut nadinya pelan. Keluarganya membawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat oleh dokter yang bertugas Tuan Simun menderita gangguan keseimbangan elektrolit, asam basa dan hipotensi

B.     Tujuan

1.      Mahasiswa mampu menjelaskan tekanan osmosa cairan ekstra sel
2.      Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme perubahan asam basa cairan tubuh (pH)
3.      Mahasiswa mampu menjelaskan pH cairan lambung dan mekanisme terjadi asam
4.      Mekanisme mual, keluarnya asam lambung
5.      Mekanisme muntah















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Nelayan
Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari-harinya bekerja menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup di dasar, kolom maupun permukaan perairan. Perairan yang menjadi daerah aktivitas nelayan ini dapat merupakan perairan tawar, payau maupun laut. Di negara-negara berkembang seperti di Asia Tenggara atau di Afrika, masih banyak nelayan yang menggunakan peralatan yang sederhana dalam menangkap ikan. Nelayan di negara-negara maju biasanya menggunakan peralatan modern dan kapal yang besar yang dilengkapi teknologi canggih.
Resiko melaut tidak berjaket yaitu : Gangguan pada elektrolit, Gangguan pada asam basa, Hipotensi, Daya tubuh berkurang, Mual dan muntah, Denyut nadi menurun

B.     Mual
Mual dan muntah bisa jadi menunjukan beberapa kondisi, maka amat penting untuk menentukan penyebab sebelum memutuskan penggunaan obat yang tepat. Terjadinya mual dan muntah bisa diartikan juga dengan tanda terjadinya penyakit pada tubuh.
Mual dan muntah sering sekali dilontarkan pasien dengan latar belakang penyakit yang berbeda. Mual dan muntah banyak dikaitkan dengan ganguan organik dan fungsional. Kondisi darurat di rongga perut seperti apendikitis, kolesistitis, gangguan di saluran intestinal, atau peritonitis juga bisa menyebabkan mual dan muntah. Infeksi virus, bakteri, dan parasit lain di saluran pencernaan secara tipikal menyebabkan mual dan muntah dengan derajat berat. Satu dari begutu banyak penyebab muntah pada anak adalah gastroenteritis yang disebabkan rotavirus.
Tipe lain dari kondisi mual dan muntah adalah yang disebut mual dan muntah yang bisa diantisipasi atau anticipatory nausea and vomiting. Mual dan muntah jenis ini disebabkan karena pemberian obat-obat kemoterapi atau akibat kecemasan yang timbul karena tindakan tersebut. Kebanyakan pasien menunjukkan dua-duanya, baik karena obatnya dan juga kecemasan akibat efek kemoterapi.

a). Mekanisme mual
            Di dalam tubuh kita terjadi peradangan lambung akibat kita makan-makanan yang mengandung alcohol, aspirin, steroid, dan kafein sehingga menyebabkan terjadi iritasi pada lambung dan menyebabkan peradangan di lambung yang diakibatkan oleh tingginya asam lambung.Setelah terjadi peradangan lambung maka tubuh akan merangsang pengeluaran zat yang di sebut vas aktif yang menyebabkan permeabilitas kapilier pembuluh daran naik, Sehingga menyebabkan lambung menjadi edema (bengkak) dan merangsang reseptor tegangan dan merangsang hypothalamus untuk mual.
b). Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya mual dan muntah :  

  • Penyakit akibat virus, seperti gastroenteritis
  • Keracunan makanan
  • Stres, gugup, atau masalah mental lainnya seperti depresi atau gangguan panik
  • Obat-obatan seperti antibiotic, pil penunda kehamilan, dan obat jantung
  • Migrain / sakit kepala sebelah
  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Cedera kepala
  • Alkohol, penyalahgunaan obat atau putus obat
  • Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia
  • Efek samping terapi radiasi
c). Mual dan muntah biasanya merupakan gejala dari munculnya berbagai penyakit, seperti :
  • Diabetes
  • Penyakit hati ( Hepatitis dan Sirosis )
  • Peradangan pada pankreas / Pankreatitis
  • Peradangan pada lambung /Gastritis
  • Tukak lambung
  • Usus buntu 
  • Batu ginjal
  • Penyakit ginjal ( Pyelonefritis dan Gagal ginjal kronis )
  • Infeksi pada otak seperti meningitis, ensefalitis, dan tumor otak
  • Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease)
d). Beberapa Penyebab Mual Setelah Makan
1. Kandungan makanan
Kandungan makanan dapat juga menjadi penyebab, beberapa bahan makanan yang tidak sesuai untuk beberapa orang dan menyebabkan pencernaan makanan yang tidak berjalan baik.
2. Pola makan
Mengkonsumsi makanan dengan cepat-cepat dapat menyebabkan rasa mual setelah makan. Makanan berat dan berlemak juga cenderung membuat orang mual sehabis makan. Pada beberapa orang, mual juga dapat terjadi karena makan terlalu sering.
3. Keracunan makanan
Mual bisa disebabkan karena keracunan makanan, alergi makanan atau, dalam kasus tersebut, penderita juga mungkin mengalami sakit kepala, tubuh sakit, demam, diare, sakit perut atau kram dan muntah. Orang tua dan anak-anak sangat rentan mengalaminya.

4. Gerd (gastroesophageal reflux disease)
gastroesophageal reflux disease (gerd) kondisi yang dapat menyebabkan kondisi dimana berlebihannya tingkat dari asam lambung yang menyebabkan mual setelah makan. Beberapa gejala-gejala tersebut dapat dikontrol oleh antasida.
5. Penyumbatan Di Usus Kecil
Sebuah penyumbatan di usus kecil adalah penyebab paling serius merasa mual setelah makan dan biasanya segera membutuhkan perhatian medis. Karena dapat menyebabkan penumpukan racun dalam aliran darah.
6. Sakit Kandung Empedu
Orang-orang, yang menderita penyakit kandung empedu, terutama pada tahap awal, mungkin mengalami mual setelah makan. Biasanya, gejala awal tampak saat orang tersebut makan makanan yang berminyak atau lemak tinggi.
7. Penyakit Crohn (Pengikisan Pada Usus)
Pada beberapa individu, penyakit crohn atau penyakit mangkuk mungkin akan rentan terhadap mual setelah makan, gejala yang lebih umum lainnya dari kondisi peradangan usus termasuk diare kronis dan kram perut.
8. Gejala hamil
Pada semester pertama kehamilan, rasa mual setelah makan adalah sangat umum. Bisa dikatakan salah satu tanda kehamilan adalah rasa mual setelah makan.

e). Cara Singkat Mengatasi Mual:
·         Jus Buah.
Biasakan minum satu gelas jus buah setiap hari juga pada saat mengalami rasa mual.
·         Jahe
Jahe adalah obat efektif untuk mual setelah makan. Minum jus jahe sebanyak 5 Milimeter dicampur dengan 10 Milimeter madu dapat mengatasi Mual
·         Teh
Minum teh biasa, teh lemon, teh hijau atau teh herbal dapat membantu mengontrol rasa mual.
·         Pepermint
Untuk mengatasi mual setelah makan, kunyah permen karet peppermint atau mengisap permen rasa pepermint.
·         Pijat Refleksi
Pijat pergelangan tangan dapat mencegah dan mengurangi mual. Titik tekanannya terletak sekitar 2 jari dari telapak tangan bagian bawah. Gunakan jari tengah dan telunjuk untuk mengukurnya pada pergelangan tangan Anda. Pijat titik tadi menggunakan ibu jari, lakukan selama 2 sampai 3 menit, dengan tekanan sedang.

C.     Muntah

Muntah  adalah suatu gejala bukan merupakan sebuah penyakit. Gejala ini berupa keluarnya isi lambung dan usus melalui mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Muntah merupakan refleks protektif tubuh karena dapat berfungsi melawan toksin yang tidak sengaja tertelan. Selain itu, muntah merupakan usaha mengeluarkan racun dari tubuh dan bisa mengurangi tekanan akibat adanya sumbatan atau pembesaran organ yang menyebabkan penekanan pada saluran pencernaan. Secara umum, muntah terdiri atas tiga fase, yaitu mual, retching atau manuver awal untuk muntah, dan regurgitasi atau pengeluaran isi lambung, usus ke mulut.
Muntah adalah keluarnya isi lambung sampai ke mulut. Isi muntahan dapat berupa cairan bercampur makanan atau cairan lambung saja. Dalam keadaan muntah, sering kadang disertai cairan kuning atau bahkan sedikit bercak darah. Pada gangguan yang lebih berat dan berbahaya seperti sumbatan saluran cerna atau ileus dapat mengakibatkan warna muntah hijau.
Muntah pada anak sering menimbulkan kecemasan bagi orang tua. Hal tersebut sangat wajar karena muntah yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan) yang merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan pada anak.

Muntah terjadi melalui mekanisme yang sangat kompleks. Terjadinya muntah dikontrol oleh pusat muntah yang ada di susunan saraf pusat otak. Muntah terjadi apabila terdapat kondisi tertentu yang merangsang pusat muntah. Rangsangan pusat muntah kemudian dilanjutkan ke diafragma atau suatu sekat antara dada dan perut dan otot-otot lambung, yang mengakibatkan penurunan diafragma dan kontriksi atau pengerutan otot-otot lambung.
Hal tersebut selanjutnya mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam perut khususnya lambung dan mengakibatkan keluarnya isi lambung sampai ke mulut. Beberapa kondisi yang dapat merangsang pusat muntah di antaranya berbagai gangguan di saluran pencernaan baik infeksi termasuk gastroenteritis karena rotavirus dan non infeksi seperti obstruksi saluran pencernaan, toksin (racun) di saluran pencernaan, gangguan keseimbangan, dan kelainan metabolik.
Muntah  adalah suatu gejala bukan merupakan sebuah penyakit. Gejala ini berupa keluarnya isi lambung dan usus melalui mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Muntah merupakan refleks protektif tubuh karena dapat berfungsi melawan toksin yang tidak sengaja tertelan. Selain itu, muntah merupakan usaha mengeluarkan racun dari tubuh dan bisa mengurangi tekanan akibat adanya sumbatan atau pembesaran organ yang menyebabkan penekanan pada saluran pencernaan. Secara umum, muntah terdiri atas tiga fase, yaitu mual, retching atau manuver awal untuk muntah, dan regurgitasi atau pengeluaran isi lambung, usus ke mulut.
Muntah merupakan reflek tubuh , mungkin karna masuk angin dan makan yang kurang etratur , atau didalam makanan kebersihan kurang terjaga sehingga dapat menyebabkan muntah , muntah disebabkan karna pelayan kecapekan atau makan yg tidak teratur dan kurang bersih sehingga lambung memaksa seluruh makanan keluar , sampai kemulut , dikarnakan karna terganggunya saluran cerna , karna muntah juga membantu mengeluarkan racun dalam tubuh kita .


a). Inilah 15 Penyebab Muntah
Catatan : Penyebab sering (no 1-2) dan penyebab jarang (no. 3-15)
1.  Infeksi virus dan gastroentritis akut.
Penyebab paling sering adalah infeksi virus di antaranya adalah gastroenteristis akut biasanya oleh virus khususnya rotavirus. Infeksi diare pada anak paling sering disebabkan karena infeksi rotavirus. Infeksi diare karena rotavirus ini sering diistilahkan muntaber atau muntah berak. Gejala infeksi rotavirus atau virus lainnya berupa demam ringan, diawali muntah sering, diare hebat, dan atau nyeri perut. Muntah dan diare merupakan gejala utama infeksi rotavirus dan dapat berlangsung selama 3-7 hari. Infeksi rotavirus dapat disertai gejala lain yaitu anak kehilangan nafsu makan, dan tanda-tanda dehidrasi. Infeksi rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi ringan dan berat, bahkan kematian. Infeksi virus bukan rotavirus biasanya hanya terdapat keluhan muntah sering tanpa diikuti diare yang hebat
   
2. Penderita alergi dan hipersensitif saluran cerna.
Pada anak penderita alergi khususnya dengan gastrooesephageal refluks. Pada penderita ini, biasanya keluhan muntah atau gumoh sering saat usia di bawah usia 6- 12 bulan. Setelah usia itu keluhan berangsur berkurang dan akan membaik palaing lama setelah usia 5-7 tahun. Pada umumnya usia 3-6 bulan muntah hanya 2-5 kali perhari dan kan membaik dengan pertambahan usia. Serangan gangguan muntah akan lebih berat saat terjadi infeksi saluran napas atau infeksi virus lainnya. Keluhan infeksi virus biasanya disertai keluhan demam, badan hangat, badan pegal, nyeri otot, sakit kepala, nyeri tenggorokan, batuk atau pilek. Makanan pada penderita alergi makanan bisa menyebabkan muntah tetapi hanya lebih ringan dan dalam beberapa saat akan berkurang. Penderita alergi dengan GER biasanya disertai dengan alergi pada kulit, hidung dan saluran napas.
   
3. Stenosis pilorus
Ini merupakan gangguan yang terjadi pada bayi berupa penyempitan pada bagian ujung lubang tepat makanan keluar menuju ke usus halus. Akibat penyempitan tersebut, hanya sejumlah kecil makanan bisa masuk ke usus, selebihnya akan dimuntahkan sehingga anak mengalami penurunan berat badan. Kondisi ini biasanya menyebabkan "muntah proyektil" sangat kuat dan merupakan indikasi untuk operasi mendesak.

4. Obstruksi usus (sumbatan pada saluran cerna)

5. Terlalu banyak makan

6. Peritonitis (radang pada selaput perut yang membungkus seluruh organ perut dan membatasi rongga  perut)

7.  Ileus (berhentinya untuk sementara kontraksi normal dinding usus)

8. Kolesistitis (peradangan pada kandung empedu), pankreatitis (peradangan pada pankreas), usus buntu, hepatitis (peradangan pada hati)

9. Keracunan makanan

10.  Sistem sensorik dan otak
Penyebab dalam sistem sensorik di antaranya adalah gerakan, motion sickness (yang disebabkan oleh overstimulation dari labirin kanal-kanal telinga), dan penyakit ménière (kelainan yang memengaruhi bagian dalam telinga). Penyebab di otak di antaranya, gegar otak, perdarahan otak, migrain, tumor otak, yang dapat menyebabkan kerusakan kemoreseptor dan intrakranial jinak hipertensi dan hidrosefalus.

11. Gangguan metabolik
Ini mungkin mengganggu baik pada perut dan bagian-bagian otak yang mengkoordinasikan muntah, hypercalcemia (kadar kalsium tinggi), uremia (penumpukan urea, biasanya karena gagal ginjal), adrenal insufisiensi, hipoglikemia dan hiperglikemia.

12. Hiperemesis (mual berlebihan pada saat kehamilan), morning sickness.

13.  Reaksi obat
Muntah dapat terjadi sebagai respon somatik akut, efek dari alkohol, opioid, selective serotonin reuptake inhibitor. Banyak obat kemoterapi dan beberapa entheogen (seperti peyote atau ayahuasca) menyebabkan muntah.

14  Penyakit akibat virus norwalk, flu babi dan berbagai penyakit infeksi lainnya
.

15.  Lain-lain:
·         Gangguan makan (anoreksia nervosa atau bulimia nervosa)
·         Untuk menghilangkan racun tertelan (beberapa racun tidak boleh dimuntahkan karena mereka mungkin lebih beracun ketika dihirup atau disedot, karena lebih baik untuk meminta bantuan sebelum menginduksi muntah)
·         Beberapa orang yang terlibat dalam pesta minuman keras akan mengalami muntah guna memberi ruang dalam perut mereka untuk konsumsi alkohol lebih lanjut.
·         Pasca operasi (mual dan muntah pasca operasi)
·         bau atau pikiran (seperti materi membusuk, muntah orang lain, memikirkan muntah), dll
·         Nyeri ekstrim, seperti sakit kepala yang intens atau infark miokard (serangan jantung)
·         Kekerasan, emosi
·         Sindrom muntah siklik (Cyclic Vomiting Syndrome/CVS) (kondisi buruk-dipahami dengan serangan muntah
·         Dosis tinggi radiasi pengion kadang-kadang akan memicu refleks muntah di korban
·         Batuk, cegukan, atau asma
·         Gugup
·         Melakukan aktivitas fisik (seperti berenang) segera setelah makan.
·         Dipukul keras di perut.
·         Kelelahan (melakukan latihan berat terlalu banyak dapat menyebabkan muntah tak lama kemudian).
·         Sindrom ruminasi, gangguan kurang terdiagnosis dan kurang dipahami yang menyebabkan penderita memuntahkan makanan yang tak lama setelah dikonsumsi.
b). Dampak dan komplikasi
·         Dehidrasi. Pada saat muntah, maka isi perut yang kebanyakan adalah cairan akan keluar, sehingga membuat tubuh kehilangan cairan yang tadinya penting untuk berperan dalam homeostasis. Dehidrasi ini akan berimplikasi hipovolemik pada tubuh, kulit kering, rasa haus, lemas, anak gelisah. Bila berat dapat terjadi napas cepat, tekanan darah turun, gangguan jantung, kejang, penurunan kesadaran, bahkan dapat mengancam jiwa.
·         Acidosis metabolik, akibat kekurangan H+ pada lambung.
·         Kerusakan gigi akibat tergerus asam lambung (perimylolysis). Pada saat muntah, asam lambung akan keluar bersamaan dengan isi perut. Ketika asam lambung keluar dan berada di dalam mulut, maka akan merusak email gigi sehingga gigi menjadi rapuh dan gampang rusak.
c). Penanganan
·         Pemberian cairan (minum) untuk menggantikan cairan yang telah hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi.
·         Posisikan anak pada posisi telungkup atau miring (miring ke kiri atau ke kanan) untuk menghindari isi muntahan masuk ke saluran napas.
·         Perhatikan tanda-tanda dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi dapat terjadi apabila anak muntah terus-menerus. Dehidrasi yang berat dapat mengancam nyawa.
·         Tetap berikan cairan. Pemberian cairan (minum) sangat penting untuk mencegah anak dehidrasi. Apabila anak menolak, tetap bujuk anak untuk minum. Untuk Bayi, bila anda masih menyusui, berikan ASI. Dokter mungkin akan menambahkan cairan elektrolit (oralit). Bila bayi anda mendapatkan susu formula, dokter mungkin akan menggantikan sementara susu formula dengan oralit selama 12-24 jam pertama, atau menganjurkan untuk memberikan susu formula yang 2 kali lebih encer dibandingkan susu formula yang biasa diberikan.
·         Untuk anak yang lebih besar dapat diberikan air, air bercampur gula (1 sendok teh gula dalam 120 ml air), dan oralit. Berikan cairan dalam jumlah sedikit-sedikit tapi sering (1 sendok teh tiap 1-2 menit). Apabila toleransi anak baik atau tidak muntah lagi, tingkatkan jumlah cairan secara bertahap. Apabila anak tetap muntah, tunggu 30-60 menit terhitung sejak muntah terakhir, lalu berikan 1 sendok teh cairan setiap 1-2 menit. Pemberian cairan dalam jumlah sedikit namun frekwensinya sering relatif lebih mudah ditoleransi anak dari pada pemberian dalam jumlah banyak sekaligus.
·          Modifikasi pola makan. Hindari pemberian makanan yang padat, berserat dan keras dan berlemak karena makanan tersebut relatif lebih lama dicerna dan dapat merangsang muntah.
·         Saat muntah berlebihan atau melebihi 5 kali sehari sebaiknya dipuasakan sementara sambil minum obat muntah. Setelah 1 jam baru boleh minum sedikit-sedikit tapi sering.

D.    Obat maag
Penyakit maag atau juga dikenal dengan nama gastritis adalah suatu  kondisi medis di mana terjadi pembengkakan, peradangan atau iritasi pada lapisan lambung. Penderita gastritis lazim diberi obat yang menetralkan atau mengurangi asam lambung, yaitu :
1.      Antasida :   mengikat asam atau basa lemah yang digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan menetralkan asam lambung. Contoh golongan antasida meliputi Mg dan Al, Na Bikarbonat dan Ca karbonat. Contoh obat yang beredar dipasaran adalah promag dan mylanta
2.      Zat penghambat sekresi asam : Dibagi ke dalam 4 golongan yakni :
a.    H-2 blockers : obat ini menempati reseptor histamin H-2 secara efektif disekitar permukaan sel-sel parietal sehingga sekresi asam lambung dan pepsin berkurang . Contoh obatnya adalah simetidin, ranitidin, famotidin
b.    Penghambat pompa proton : mengurangi sekresi asam dengan jalan menghambat enzim H+/K+ ATPase secara efektif dalam sel-sel parietal. Contoh obatnya : omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol
c.    Antikolinergik : menekan sekresi getah lambung . contoh : pirenzepin, fentonium
d.   Analgon prostaglandin E-1 : menghambat sel-sel parietal dan melindungi mukosa
3.      Zat pelindung ulkus  : Melindungi tukak dari serangan asam pepsin . contoh obat : sukralfat, Al- hidroksida
4.      Antibiotika : Membasmi H.pylori . Contoh obat :amoksisilin, tetrasiklin dan klaritromisin

E.     Keseimbangan asam dan basa
Asam didefinisikan sebagai zat yang dapat memberikan ion H+ ke zat lain (disebut sebagai donor proton), sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima ion H+ dari zat lain (disebut sebagai akseptor proton). Suatu asam baru dapat melepaskan proton bila ada basa yang dapat menerima proton yang dilepaskan. Oleh karena itu, reaksi asam basa adalah suatu reaksi pelepasan dan penerimaan proton.
Keseimbangan asam basa adalah suatu keadaan dimana konsentrasi ion hidrogen yang diproduksi setara dengan konsentrasi ion hidrogen yang dikeluarkan oleh sel. Pada proses kehidupan keseimbangan asam pada tingkat molekular umumnya berhubungan dengan asam lemah dan basa lemah, begitu pula pada tingkat konsentrasi ion H+ atau ion OH- yang sangat rendah.
            Keseimbangan asam basa adalah keseimbangan ion hidrogen. Walaupun produksi akan terus menghasilkan ion hidrogen dalam jumlah sangat banyak, konsentrasi ion hidrogen dipertahankan pada kadar rendah 40 + 5 nM atau pH 7,4.
Pengaturan keseimbangan asam basa diselenggarakan melalui koordinasi dari 3 sistem:
1.Sistem buffer
Menetralisir kelebihan ion hidrogen, bersifat temporer dan tidak melakukan eliminasi. Fungsi utama sistem buffer adalah mencegah perubahan pH yang disebabkan oleh pengaruh asam fixed dan asam organic pada cairan ekstraseluler. Sebagai buffer, sistem ini memiliki keterbatasan yaitu:
·         Tidak dapat mencegah perubahan pH di cairan ekstraseluler yang disebabkan karena peningkatan CO2.
·         Sistem ini hanya berfungsi bila sistem respirasi dan pusat pengendali sistem pernafasan bekerja normal.
·         Kemampuan menyelenggarakan sistem buffer tergantung pada tersedianya ion bikarbonat.

Ada 4 sistem bufer:
1. Bufer bikarbonat; merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel terutama untuk perubahan
yang disebabkan oleh non-bikarbonat
2. Bufer protein: merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel dan intrasel
3. Bufer hemoglobin; merupakan sistem dapar di dalam eritrosit untuk perubahan
asam karbonat
     4. Bufer fosfat; merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan intrasel.

            Sistem kimia hanya dapat mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementara. Jika dengan buferkimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan dilanjutkan oleh paru-paru yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar ion H dalam darah akibat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernafasan, kemudian mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut. Ginjal mampu meregulasi ketidakseimbangan ion H secara lambat dengan menskresikan ion H dan menambahkan bikarbonat baru ke dalam darah karena memiliki dapar fosfat dan amonia.
Proses eliminasi dilakukan oleh paru-par dan ginjal. Mekanisme paru dan ginjal dalam menunjang kinerja sistem buffer adalah dengan mengatur sekresi, ekskresi, dan absorpsi ion hidrogen dan bikarbonat serta membentuk buffer tambahan (fosfat, ammonia).
Untuk jangka panjang, kelebihan asam atau basa dikeluarkan melalui ginjal dan paru sedangkan untuk jangka pendek, tubuh dilindungi dari perubahan pH dengan system buffer. Mekanisme buffer tersebut bertujuan untuk mempertahankan pH darah antara 7,35- 7,45.

2. Sistem Paru
Peranan sistem respirasi dalam keseimbangan asam basa adalah mempertahankan agar Pco2 selalu konstan walaupun terdapat perubahan kadar CO2 akibat proses metabolism tubuh. Keseimbangan asam basa respirasi bergantung pada keseimbanagn produksi dan ekskresi CO2. Jumlah CO2 yang berada di dalam darah tergantung pada laju metabolisme sedangkan proses ekskresi CO2 tergantung pada fungsi paru.
Kelainan ventilasi dan perfusi pada dasarnya akan mengakibatkan ketidakseimbanagn rasio ventilasi perfusi sehingga akan terjadi ketidakseimbangan, ini akhirnya menyebabkan hipoksia maupun retensi CO2 sehingga terjadi gangguan keseimbangan asam basa.

3. Sistem Ginjal
Untuk mempertahankan keseimbangan asam basa, ginjal harus mengeluarkan anion asam non volatile dan mengganti HCO3-. Ginjal mengatur keseimbangan asam basa dengan sekresi dan reabsorpsi ion hidrogen dan ion bikarbonat. Pada mekanisme pengaturan oleh ginjal ini berperan 3 sistem buffer asam karbonat, buffer fosfat dan pembentukan ammonia. Ion hydrogen, CO2, dan NH3 diekskresi ke dalam lumen tubulus dengan bantuan energi yang dihasilkan oleh mekanisme pompa natrium di basolateral tubulus. Pada proses tersebut, asam karbonat dan natrium dilepas kembali ke sirkulasi untuk dapat berfungsi kembali. Tubulus proksimal adalah tempat utama reabsorpsi bikarbonat dan pengeluaran asam.
Ion hidrogen sangat reaktif dan mudah bergabung dengan ion bermuatan negative pada konsentrasi yang sangat rendah. Pada kadar yang sangat rendahpun, ion hidrogen mempunyai efek yang besar pada sistem biologi. Ion hidrogen berinteraksi dengan berbagai molekul biologis sehingga dapat mempengaruhi struktur protein, fungsi enzim dan ekstabilitas membran. Ion hidrogen sangat penting pada fungsi normal tubuh misalnya sebagai pompa proton mitokondria pada proses fosforilasi oksidatif yang menghasilkan ATP.
            Ion hidrogen sangat banyak karena dihasilkan terus menerus di dalam tubuh. Perolehan dan pengeluaran ion hidrogen sangat bervariasi tergantung diet, aktivitas dan status kesehatan. Ion hdrogen di dalam tubuh berasal dari makanan, minuman, dan proses metabolism tubuh. Di dalam tubuh ion hidrogen terbentuk sebagai hasil metabolism karbohidrat, protein dan lemak, glikolisis anaerobik atau ketogenesis.


F.      Mengapa keseimbangan elektrolit Tn.Simun terganggu?
Keseimbangan asam basa terganggu karena terjadinya asidosis metabolik, dimana terjadi karena adanya peningkatan produksi asam atau berkurangnya produksi bikarbonat. Dalam tubuh, keseimbangan normal antara asam dan basa dikelola oleh bikarbonat. Bikarbonat menetralisir asam, dengan demikian mencegah akumulasi berlebihan dalam tubuh. Selain itu, akumulasi asam laktat dapat mengganggu keseimbangan asam basa. Akumulasi asam laktat terjadi karena tidak tersedianya cukup oksigen untuk melakukan metabolism karbohidrat. Bila laktattidaktermetabolisme, laktat dikeluarkan ginjal bersama natrium dan kalium, yang merubah keseimbangan asam basa.
Keseimbangan elektrolit dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh kadar kation  dalam tubuh, seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium.
Adapun gangguan yang disebabkan oleh kadar ion tersebut antara lain :
a.       Hiponatremia
Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang dari 135 mEq/Lt, mual, muntah dan diare.

b.      Hipernatremia
Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi yang ditandai dengan addanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi, suhu badan naik, serta kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 mEq/Lt. kondisi demikian dapat disebabkan oleh dehidrasi, diare, dan asupan, air yang berlebihan sedangkan asupan garamnya sedikit.

c.       Hipokalemia
Hipoklemia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Hipokalemia ini dapat terjadi dengan sangat cepat. Sering terjadi pada pasien yang mengalami diare yang berkepanjangan dan juga ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah-muntah, perut kembung, lemah dan lunaknya otot, denyut jantung tidak beraturan (aritmia), penurunan bising usus, kadar kalium plasma menurun kurang dari 3,5 mEq/L.

d.      Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan suatu keadaan di mana kadar kalium dalam darah tinggi, sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik, pembe:rian kalium yang berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual, hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia, kelemahan, jumlah urine sedikit sekali, diare, adanya kecemasan dan irritable (peka rangsang), serta kadar kalium dalam plasma mencapai lebih dari 5 mEq/L.

e.       Hipokalsemia
Hipokalsemia me:rupakan keekurangan kadar kalsium dalam plasma darah yang ditandai de:ngan adanya kram otot dan kram perut, kejang, bingung, kadar kalsium dalam plasma kurang dari 4,3 mEq/L dan kesemutan pada jari dan sekitar mulut yang dapat disebabkan oleh pengaruh pengangkatan kelenjar gondok atau kehilangan sejumlah kalsium karena sekresi intestinal.
f.      Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium dalam darah yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makan vitamin D secara berlebihan, ditandai dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual-mual, koma, dan kadar kalsium dalam plasma lebih dari 4,3 mEq/L.

g.      Hipomagnesia
Hipomagnesia merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah yang ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan, takikardi, hipertensi, disorientasi dan konvulsi. Kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,3 mEq/L.

h.     Hipermagnesia
            Hipermagnesia merupakan kondisi kelebihan kadar magnesium dalam darah yang ditandai dengan adanya, koma, gangguan pernapasan, dan kadar magnesium lebih dari 2,5 mEq/L.

Gangguan elektrolit Tn.Simun antara lain Hipernatremia, Hipokalsemia, Hipomagnesia. Karena Tn.Simun memiliki kadar Natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L, kadar kalsium kurang dari 4,3 mEq/L, kadar magnesium kurang dari 1,3 mEq/L.
Adapun faktor lain yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain :
a.       Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.
b.      Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
c.       Diet
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.
d.      Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah
e.       Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Misalnya :
·    Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
·    Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
·         Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intake
cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.
f.       Tindakan Medis
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.
g.      Pengobatan
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.
h.      Pembedahan
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.






BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Keseimbangan asam basa terganggu karena terjadinya asidosis metabolik, dimana terjadi karena adanya peningkatan produksi asam atau berkurangnya produksi bikarbonat. Dalam tubuh, keseimbangan normal antara asam dan basa dikelola oleh bikarbonat. Bikarbonat menetralisir asam, dengan demikian mencegah akumulasi berlebihan dalam tubuh. Selain itu, akumulasi asam laktat dapat mengganggu keseimbangan asam basa. Akumulasi asam laktat terjadi karena tidak tersedianya cukup oksigen untuk melakukan metabolism karbohidrat. Bila laktattidaktermetabolisme, laktat dikeluarkan ginjal bersama natrium dan kalium, yang merubah keseimbangan asam basa.
Gangguan elektrolit Tn.Simun antara lain Hipernatremia, Hipokalsemia, Hipomagnesia. Karena Tn.Simun memiliki kadar Natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L, kadar kalsium kurang dari 4,3 mEq/L, kadar magnesium kurang dari 1,3 mEq/L.
Adapun faktor lain yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain : umur,iklim, diet,stres,kondisi saakit, tindakana medis, pengobatan, pembedahan.


















DAFTAR PUSTAKA



Arindi, 2012. Meknisme mual dan muntah.   http://medicamedicine.blogspot.com/2009/11/mekanisme-mual-dan-muntah.html

Mima, dkk. 1993. Keseimbangan cairan elektrolit dan Asam basaa. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC



1 komentar:

  1. The New Vegas Strip: The Best Casino, Bars & Shows
    If you're a gambler, 수원 출장샵 you probably remember one 강원도 출장샵 of the 여주 출장안마 Las Vegas casinos where the Strip casinos Las Vegas' famous bars 포천 출장마사지 and restaurants are all owned by 김해 출장마사지 MGM.

    BalasHapus