MAKALAH
'GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT ASAM DAN HIPOTENSI"
DISUSUN OLEH : ANGGIA PERAMAHANI
NIM : 08121006042
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya kami dapat
menyelesaiakan makalah yang berjudul “Gangguan keseimbangan elektrolit, asam
daan hipotensi”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya,
tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa
kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan
membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Indralaya, 30 oktober 2013
DAFTAR
ISI
BAB
I
................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN............................................................................................................. 3
Latar
Belakang............................................................................................................ 3
Tujuan ....................................................................................................................... 3
BAB II............................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN............................................................................................................... 4
Nelayan...................................................................................................................... 4
Mual.......................................................................................................................... 4
Muntah...................................................................................................................... 7
Obat
maag.................................................................................................................. 12
Keseimbangan
asam
basa.......................................................................................... 13
BAB
III............................................................................................................................. 15
PENUTUP........................................................................................................................ 15
Kesimpulan............................................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tuan Simun 45
tahun sebagai nelayan setiap melaut tidak berjaket, sejak 5 hari terakhir ini
setiap ke laut terasa mual dan muntah dua kali sehari. Oleh keluarganya dikerik
dan diberi obat mag tetapi rasa mual dan muntah masih terjadi bahkan nafas
menjadi jarang dan denyut nadinya pelan. Keluarganya membawa ke Pusat Kesehatan
Masyarakat oleh dokter yang bertugas Tuan Simun menderita gangguan keseimbangan
elektrolit, asam basa dan hipotensi
B. Tujuan
1. Mahasiswa
mampu menjelaskan tekanan osmosa cairan ekstra sel
2. Mahasiswa
mampu menjelaskan mekanisme perubahan asam basa cairan tubuh (pH)
3. Mahasiswa
mampu menjelaskan pH cairan lambung dan mekanisme terjadi asam
4. Mekanisme
mual, keluarnya asam lambung
5. Mekanisme
muntah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nelayan
Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang
sehari-harinya bekerja menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup di dasar, kolom maupun
permukaan perairan. Perairan yang menjadi daerah aktivitas
nelayan ini dapat merupakan perairan tawar, payau maupun laut. Di negara-negara berkembang seperti di Asia
Tenggara atau di Afrika, masih banyak nelayan yang menggunakan
peralatan yang sederhana dalam menangkap ikan. Nelayan di negara-negara maju
biasanya menggunakan peralatan modern dan kapal yang besar yang dilengkapi teknologi
canggih.
Resiko melaut tidak berjaket
yaitu : Gangguan pada
elektrolit, Gangguan
pada asam basa, Hipotensi,
Daya tubuh berkurang, Mual dan muntah, Denyut nadi menurun
B.
Mual
Mual dan muntah bisa
jadi menunjukan beberapa kondisi, maka amat penting untuk menentukan penyebab
sebelum memutuskan penggunaan obat yang tepat. Terjadinya mual dan muntah bisa diartikan juga dengan tanda
terjadinya penyakit pada tubuh.
Mual dan muntah sering sekali dilontarkan pasien dengan latar belakang
penyakit yang berbeda. Mual dan muntah banyak dikaitkan dengan ganguan organik
dan fungsional. Kondisi darurat di rongga perut seperti apendikitis,
kolesistitis, gangguan di saluran intestinal, atau peritonitis juga bisa
menyebabkan mual dan muntah. Infeksi virus, bakteri, dan parasit lain di
saluran pencernaan secara tipikal menyebabkan mual dan muntah dengan derajat
berat. Satu dari begutu banyak penyebab muntah pada anak adalah gastroenteritis
yang disebabkan rotavirus.
Tipe lain dari kondisi
mual dan muntah adalah yang disebut mual dan muntah yang bisa diantisipasi atau
anticipatory nausea and vomiting. Mual dan muntah jenis ini disebabkan karena
pemberian obat-obat kemoterapi atau akibat kecemasan yang timbul karena
tindakan tersebut. Kebanyakan pasien menunjukkan dua-duanya, baik karena
obatnya dan juga kecemasan akibat efek kemoterapi.
a). Mekanisme mual
Di dalam tubuh kita
terjadi peradangan lambung akibat kita makan-makanan yang mengandung alcohol,
aspirin, steroid, dan kafein sehingga menyebabkan terjadi iritasi pada lambung
dan menyebabkan peradangan di lambung yang diakibatkan oleh tingginya asam
lambung.Setelah terjadi peradangan lambung maka tubuh akan merangsang pengeluaran
zat yang di sebut vas aktif yang menyebabkan permeabilitas kapilier pembuluh
daran naik, Sehingga menyebabkan lambung menjadi edema (bengkak) dan merangsang
reseptor tegangan dan merangsang hypothalamus untuk mual.
b).
Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya mual dan muntah :
- Penyakit akibat virus, seperti gastroenteritis
- Keracunan makanan
- Stres, gugup, atau masalah mental lainnya seperti depresi atau gangguan panik
- Obat-obatan seperti antibiotic, pil penunda kehamilan, dan obat jantung
- Migrain / sakit kepala sebelah
- Serangan jantung
- Stroke
- Cedera kepala
- Alkohol, penyalahgunaan obat atau putus obat
- Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia
- Efek samping terapi radiasi
c).
Mual dan muntah biasanya merupakan gejala dari munculnya berbagai penyakit,
seperti :
- Diabetes
- Penyakit hati ( Hepatitis dan Sirosis )
- Peradangan pada pankreas / Pankreatitis
- Peradangan pada lambung /Gastritis
- Tukak lambung
- Usus buntu
- Batu ginjal
- Penyakit ginjal ( Pyelonefritis dan Gagal ginjal kronis )
- Infeksi pada otak seperti meningitis, ensefalitis, dan tumor otak
- Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease)
d). Beberapa
Penyebab Mual Setelah Makan
1.
Kandungan makanan
Kandungan
makanan dapat juga menjadi penyebab, beberapa bahan makanan yang tidak sesuai
untuk beberapa orang dan menyebabkan pencernaan makanan yang tidak berjalan
baik.
2. Pola
makan
Mengkonsumsi
makanan dengan cepat-cepat dapat menyebabkan rasa mual setelah makan. Makanan
berat dan berlemak juga cenderung membuat orang mual sehabis makan. Pada beberapa
orang, mual juga dapat terjadi karena makan terlalu sering.
3.
Keracunan makanan
Mual bisa
disebabkan karena keracunan makanan, alergi makanan atau, dalam kasus tersebut,
penderita juga mungkin mengalami sakit kepala, tubuh sakit, demam, diare, sakit
perut atau kram dan muntah. Orang tua dan anak-anak sangat rentan mengalaminya.
4. Gerd
(gastroesophageal reflux disease)
gastroesophageal
reflux disease (gerd) kondisi yang dapat menyebabkan kondisi dimana
berlebihannya tingkat dari asam lambung yang menyebabkan mual setelah makan.
Beberapa gejala-gejala tersebut dapat dikontrol oleh antasida.
5.
Penyumbatan Di Usus Kecil
Sebuah
penyumbatan di usus kecil adalah penyebab paling serius merasa mual setelah
makan dan biasanya segera membutuhkan perhatian medis. Karena dapat menyebabkan
penumpukan racun dalam aliran darah.
6. Sakit
Kandung Empedu
Orang-orang,
yang menderita penyakit kandung empedu, terutama pada tahap awal, mungkin
mengalami mual setelah makan. Biasanya, gejala awal tampak saat orang tersebut
makan makanan yang berminyak atau lemak tinggi.
7.
Penyakit Crohn (Pengikisan Pada Usus)
Pada
beberapa individu, penyakit crohn atau penyakit mangkuk mungkin akan rentan
terhadap mual setelah makan, gejala yang lebih umum lainnya dari kondisi
peradangan usus termasuk diare kronis dan kram perut.
8. Gejala
hamil
Pada
semester pertama kehamilan, rasa mual setelah makan adalah sangat umum. Bisa
dikatakan salah satu tanda kehamilan adalah rasa mual setelah makan.
e). Cara Singkat Mengatasi Mual:
·
Jus Buah.
Biasakan minum satu gelas jus buah
setiap hari juga pada saat mengalami rasa mual.
·
Jahe
Jahe adalah obat efektif untuk mual setelah makan. Minum jus jahe sebanyak 5 Milimeter dicampur dengan 10 Milimeter madu dapat mengatasi Mual
Jahe adalah obat efektif untuk mual setelah makan. Minum jus jahe sebanyak 5 Milimeter dicampur dengan 10 Milimeter madu dapat mengatasi Mual
·
Teh
Minum teh biasa, teh lemon, teh hijau atau teh herbal dapat membantu mengontrol rasa mual.
Minum teh biasa, teh lemon, teh hijau atau teh herbal dapat membantu mengontrol rasa mual.
·
Pepermint
Untuk mengatasi mual setelah makan, kunyah permen karet peppermint atau mengisap permen rasa pepermint.
Untuk mengatasi mual setelah makan, kunyah permen karet peppermint atau mengisap permen rasa pepermint.
·
Pijat Refleksi
Pijat pergelangan tangan dapat
mencegah dan mengurangi mual. Titik tekanannya terletak sekitar 2 jari dari
telapak tangan bagian bawah. Gunakan jari tengah dan telunjuk untuk mengukurnya
pada pergelangan tangan Anda. Pijat titik tadi menggunakan ibu jari, lakukan
selama 2 sampai 3 menit, dengan tekanan sedang.
C.
Muntah
Muntah adalah suatu gejala bukan
merupakan sebuah penyakit. Gejala ini berupa keluarnya isi lambung dan usus
melalui mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Muntah merupakan refleks
protektif tubuh karena dapat berfungsi melawan toksin yang tidak sengaja
tertelan. Selain itu, muntah merupakan usaha mengeluarkan racun dari tubuh dan
bisa mengurangi tekanan akibat adanya sumbatan atau pembesaran organ yang
menyebabkan penekanan pada saluran pencernaan. Secara umum, muntah terdiri atas
tiga fase, yaitu mual, retching atau manuver awal untuk muntah, dan
regurgitasi atau pengeluaran isi lambung, usus ke mulut.
Muntah adalah
keluarnya isi lambung sampai ke mulut. Isi muntahan dapat berupa cairan
bercampur makanan atau cairan lambung saja. Dalam keadaan muntah, sering kadang
disertai cairan kuning atau bahkan sedikit bercak darah. Pada gangguan yang
lebih berat dan berbahaya seperti sumbatan saluran cerna atau ileus
dapat mengakibatkan warna muntah hijau.
Muntah pada
anak sering menimbulkan kecemasan bagi orang tua. Hal tersebut sangat wajar
karena muntah yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi
(kekurangan cairan) yang merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan pada
anak.
Muntah terjadi
melalui mekanisme yang sangat kompleks. Terjadinya muntah dikontrol oleh pusat
muntah yang ada di susunan saraf pusat otak. Muntah terjadi apabila terdapat
kondisi tertentu yang merangsang pusat muntah. Rangsangan pusat muntah kemudian
dilanjutkan ke diafragma atau suatu sekat antara dada dan perut dan otot-otot
lambung, yang mengakibatkan penurunan diafragma dan kontriksi atau pengerutan
otot-otot lambung.
Hal tersebut
selanjutnya mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam perut khususnya lambung
dan mengakibatkan keluarnya isi lambung sampai ke mulut. Beberapa kondisi yang
dapat merangsang pusat muntah di antaranya berbagai gangguan di saluran
pencernaan baik infeksi termasuk gastroenteritis karena rotavirus dan non
infeksi seperti obstruksi saluran pencernaan, toksin (racun) di saluran
pencernaan, gangguan keseimbangan, dan kelainan metabolik.
Muntah
adalah suatu gejala bukan merupakan sebuah penyakit. Gejala ini berupa
keluarnya isi lambung dan usus melalui mulut dengan paksa atau dengan kekuatan.
Muntah merupakan refleks protektif tubuh karena dapat berfungsi melawan toksin
yang tidak sengaja tertelan. Selain itu, muntah merupakan usaha mengeluarkan
racun dari tubuh dan bisa mengurangi tekanan akibat adanya sumbatan atau
pembesaran organ yang menyebabkan penekanan pada saluran pencernaan. Secara
umum, muntah terdiri atas tiga fase, yaitu mual, retching atau manuver
awal untuk muntah, dan regurgitasi atau pengeluaran isi lambung, usus ke mulut.
Muntah merupakan reflek tubuh , mungkin karna
masuk angin dan makan yang kurang etratur , atau didalam makanan kebersihan
kurang terjaga sehingga dapat menyebabkan muntah , muntah disebabkan karna
pelayan kecapekan atau makan yg tidak teratur dan kurang bersih sehingga
lambung memaksa seluruh makanan keluar , sampai kemulut , dikarnakan karna
terganggunya saluran cerna , karna muntah juga membantu mengeluarkan racun
dalam tubuh kita .
a). Inilah 15 Penyebab Muntah
Catatan :
Penyebab sering (no 1-2) dan penyebab jarang (no. 3-15)
1. Infeksi virus dan gastroentritis akut.
1. Infeksi virus dan gastroentritis akut.
Penyebab
paling sering adalah infeksi virus di antaranya adalah gastroenteristis akut
biasanya oleh virus khususnya rotavirus. Infeksi diare pada anak paling sering
disebabkan karena infeksi rotavirus. Infeksi diare karena rotavirus ini sering
diistilahkan muntaber atau muntah berak. Gejala infeksi rotavirus atau virus
lainnya berupa demam ringan, diawali muntah sering, diare hebat, dan atau nyeri
perut. Muntah dan diare merupakan gejala utama infeksi rotavirus dan dapat
berlangsung selama 3-7 hari. Infeksi rotavirus dapat disertai gejala lain yaitu
anak kehilangan nafsu makan, dan tanda-tanda dehidrasi. Infeksi rotavirus dapat
menyebabkan dehidrasi ringan dan berat, bahkan kematian. Infeksi virus bukan
rotavirus biasanya hanya terdapat keluhan muntah sering tanpa diikuti diare
yang hebat
2. Penderita alergi dan hipersensitif saluran cerna.
2. Penderita alergi dan hipersensitif saluran cerna.
Pada anak
penderita alergi khususnya dengan gastrooesephageal refluks. Pada
penderita ini, biasanya keluhan muntah atau gumoh sering saat usia di bawah
usia 6- 12 bulan. Setelah usia itu keluhan berangsur berkurang dan akan membaik
palaing lama setelah usia 5-7 tahun. Pada umumnya usia 3-6 bulan muntah hanya
2-5 kali perhari dan kan membaik dengan pertambahan usia. Serangan gangguan
muntah akan lebih berat saat terjadi infeksi saluran napas atau infeksi virus
lainnya. Keluhan infeksi virus biasanya disertai keluhan demam, badan hangat,
badan pegal, nyeri otot, sakit kepala, nyeri tenggorokan, batuk atau pilek.
Makanan pada penderita alergi makanan bisa menyebabkan muntah tetapi hanya
lebih ringan dan dalam beberapa saat akan berkurang. Penderita alergi dengan
GER biasanya disertai dengan alergi pada kulit, hidung dan saluran napas.
3. Stenosis pilorus
Ini merupakan
gangguan yang terjadi pada bayi berupa penyempitan pada bagian ujung lubang
tepat makanan keluar menuju ke usus halus. Akibat penyempitan tersebut, hanya
sejumlah kecil makanan bisa masuk ke usus, selebihnya akan dimuntahkan sehingga
anak mengalami penurunan berat badan. Kondisi ini biasanya menyebabkan
"muntah proyektil" sangat kuat dan merupakan indikasi untuk operasi
mendesak.
4. Obstruksi usus (sumbatan pada saluran cerna)
4. Obstruksi usus (sumbatan pada saluran cerna)
5. Terlalu banyak makan
6. Peritonitis (radang pada selaput perut yang membungkus seluruh organ perut dan membatasi rongga perut)
7. Ileus (berhentinya untuk sementara kontraksi normal dinding usus)
8. Kolesistitis (peradangan pada kandung empedu), pankreatitis (peradangan pada pankreas), usus buntu, hepatitis (peradangan pada hati)
9. Keracunan makanan
10. Sistem sensorik dan otak
Penyebab dalam
sistem sensorik di antaranya adalah gerakan, motion sickness (yang
disebabkan oleh overstimulation dari labirin kanal-kanal telinga), dan
penyakit ménière (kelainan yang memengaruhi bagian dalam telinga). Penyebab di
otak di antaranya, gegar otak, perdarahan otak, migrain, tumor otak, yang dapat
menyebabkan kerusakan kemoreseptor dan intrakranial jinak hipertensi dan
hidrosefalus.
11. Gangguan metabolik
Ini mungkin
mengganggu baik pada perut dan bagian-bagian otak yang mengkoordinasikan
muntah, hypercalcemia (kadar kalsium tinggi), uremia (penumpukan urea,
biasanya karena gagal ginjal), adrenal insufisiensi, hipoglikemia dan
hiperglikemia.
12. Hiperemesis (mual berlebihan pada saat kehamilan), morning sickness.
13. Reaksi obat
12. Hiperemesis (mual berlebihan pada saat kehamilan), morning sickness.
13. Reaksi obat
Muntah dapat
terjadi sebagai respon somatik akut, efek dari alkohol, opioid, selective
serotonin reuptake inhibitor. Banyak obat kemoterapi dan beberapa
entheogen (seperti peyote atau ayahuasca) menyebabkan muntah.
14 Penyakit akibat virus norwalk, flu babi dan berbagai penyakit infeksi lainnya.
15. Lain-lain:
·
Gangguan
makan (anoreksia nervosa atau bulimia nervosa)
·
Untuk
menghilangkan racun tertelan (beberapa racun tidak boleh dimuntahkan karena
mereka mungkin lebih beracun ketika dihirup atau disedot, karena lebih baik
untuk meminta bantuan sebelum menginduksi muntah)
·
Beberapa
orang yang terlibat dalam pesta minuman keras akan mengalami muntah guna
memberi ruang dalam perut mereka untuk konsumsi alkohol lebih lanjut.
·
Pasca
operasi (mual dan muntah pasca operasi)
·
bau
atau pikiran (seperti materi membusuk, muntah orang lain, memikirkan muntah),
dll
·
Nyeri
ekstrim, seperti sakit kepala yang intens atau infark miokard (serangan
jantung)
·
Kekerasan,
emosi
·
Sindrom
muntah siklik (Cyclic Vomiting Syndrome/CVS) (kondisi
buruk-dipahami dengan serangan muntah
·
Dosis
tinggi radiasi pengion kadang-kadang akan memicu refleks muntah di korban
·
Batuk,
cegukan, atau asma
·
Gugup
·
Melakukan
aktivitas fisik (seperti berenang) segera setelah makan.
·
Dipukul
keras di perut.
·
Kelelahan
(melakukan latihan berat terlalu banyak dapat menyebabkan muntah tak lama
kemudian).
·
Sindrom
ruminasi, gangguan kurang terdiagnosis dan kurang dipahami yang menyebabkan
penderita memuntahkan makanan yang tak lama setelah dikonsumsi.
b). Dampak dan komplikasi
·
Dehidrasi.
Pada saat muntah, maka isi perut yang kebanyakan adalah cairan akan keluar,
sehingga membuat tubuh kehilangan cairan yang tadinya penting untuk berperan
dalam homeostasis. Dehidrasi ini akan berimplikasi hipovolemik pada tubuh, kulit
kering, rasa haus, lemas, anak gelisah. Bila berat dapat terjadi napas cepat,
tekanan darah turun, gangguan jantung, kejang, penurunan kesadaran, bahkan
dapat mengancam jiwa.
·
Acidosis
metabolik, akibat kekurangan H+ pada lambung.
·
Kerusakan
gigi akibat tergerus asam lambung (perimylolysis). Pada saat muntah,
asam lambung akan keluar bersamaan dengan isi perut. Ketika asam lambung keluar
dan berada di dalam mulut, maka akan merusak email gigi sehingga gigi menjadi
rapuh dan gampang rusak.
c). Penanganan
·
Pemberian
cairan (minum) untuk menggantikan cairan yang telah hilang dan mencegah
terjadinya dehidrasi.
·
Posisikan
anak pada posisi telungkup atau miring (miring ke kiri atau ke kanan) untuk
menghindari isi muntahan masuk ke saluran napas.
·
Perhatikan
tanda-tanda dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan tubuh kekurangan cairan.
Dehidrasi dapat terjadi apabila anak muntah terus-menerus. Dehidrasi yang berat
dapat mengancam nyawa.
·
Tetap
berikan cairan. Pemberian cairan (minum) sangat penting untuk mencegah anak
dehidrasi. Apabila anak menolak, tetap bujuk anak untuk minum. Untuk Bayi, bila
anda masih menyusui, berikan ASI. Dokter mungkin akan menambahkan cairan
elektrolit (oralit). Bila bayi anda mendapatkan susu formula, dokter mungkin
akan menggantikan sementara susu formula dengan oralit selama 12-24 jam
pertama, atau menganjurkan untuk memberikan susu formula yang 2 kali lebih
encer dibandingkan susu formula yang biasa diberikan.
·
Untuk
anak yang lebih besar dapat diberikan air, air bercampur gula (1 sendok teh gula
dalam 120 ml air), dan oralit. Berikan cairan dalam jumlah sedikit-sedikit tapi
sering (1 sendok teh tiap 1-2 menit). Apabila toleransi anak baik atau tidak
muntah lagi, tingkatkan jumlah cairan secara bertahap. Apabila anak tetap
muntah, tunggu 30-60 menit terhitung sejak muntah terakhir, lalu berikan 1
sendok teh cairan setiap 1-2 menit. Pemberian cairan dalam jumlah sedikit namun
frekwensinya sering relatif lebih mudah ditoleransi anak dari pada pemberian
dalam jumlah banyak sekaligus.
·
Modifikasi pola makan. Hindari pemberian
makanan yang padat, berserat dan keras dan berlemak karena makanan tersebut
relatif lebih lama dicerna dan dapat merangsang muntah.
·
Saat
muntah berlebihan atau melebihi 5 kali sehari sebaiknya dipuasakan sementara sambil
minum obat muntah. Setelah 1 jam baru boleh minum sedikit-sedikit tapi sering.
D. Obat maag
Penyakit maag atau juga dikenal dengan nama gastritis adalah
suatu kondisi medis di mana terjadi pembengkakan, peradangan atau iritasi
pada lapisan lambung. Penderita gastritis lazim diberi obat yang menetralkan
atau mengurangi asam lambung, yaitu :
1. Antasida
: mengikat asam atau basa lemah yang
digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan menetralkan asam lambung. Contoh
golongan antasida meliputi Mg dan Al, Na Bikarbonat dan Ca karbonat. Contoh
obat yang beredar dipasaran adalah promag dan mylanta
2. Zat
penghambat sekresi asam : Dibagi ke dalam 4 golongan yakni :
a. H-2
blockers : obat ini menempati reseptor histamin H-2 secara efektif disekitar
permukaan sel-sel parietal sehingga sekresi asam lambung dan pepsin berkurang .
Contoh obatnya adalah simetidin, ranitidin, famotidin
b. Penghambat
pompa proton : mengurangi sekresi asam dengan jalan menghambat enzim H+/K+
ATPase secara efektif dalam sel-sel parietal. Contoh obatnya : omeprazol,
lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol
c. Antikolinergik
: menekan sekresi getah lambung . contoh : pirenzepin, fentonium
d. Analgon
prostaglandin E-1 : menghambat sel-sel parietal dan melindungi mukosa
3. Zat
pelindung ulkus : Melindungi tukak dari
serangan asam pepsin . contoh obat : sukralfat, Al- hidroksida
4. Antibiotika
: Membasmi H.pylori . Contoh obat :amoksisilin, tetrasiklin dan klaritromisin
E.
Keseimbangan asam dan basa
Asam didefinisikan sebagai zat yang dapat
memberikan ion H+ ke zat lain (disebut sebagai donor proton), sedangkan basa
adalah zat yang dapat menerima ion H+ dari zat lain (disebut sebagai akseptor
proton). Suatu asam baru dapat melepaskan proton bila ada basa yang dapat
menerima proton yang dilepaskan. Oleh karena itu, reaksi asam basa adalah suatu
reaksi pelepasan dan penerimaan proton.
Keseimbangan asam basa adalah suatu keadaan
dimana konsentrasi ion hidrogen yang diproduksi setara dengan konsentrasi ion
hidrogen yang dikeluarkan oleh sel. Pada proses kehidupan keseimbangan asam
pada tingkat molekular umumnya berhubungan dengan asam lemah dan basa lemah,
begitu pula pada tingkat konsentrasi ion H+ atau ion OH- yang sangat rendah.
Keseimbangan asam basa adalah keseimbangan ion hidrogen. Walaupun produksi akan terus menghasilkan ion hidrogen dalam jumlah sangat banyak, konsentrasi ion hidrogen dipertahankan pada kadar rendah 40 + 5 nM atau pH 7,4.
Keseimbangan asam basa adalah keseimbangan ion hidrogen. Walaupun produksi akan terus menghasilkan ion hidrogen dalam jumlah sangat banyak, konsentrasi ion hidrogen dipertahankan pada kadar rendah 40 + 5 nM atau pH 7,4.
Pengaturan keseimbangan asam basa
diselenggarakan melalui koordinasi dari 3 sistem:
1.Sistem buffer
Menetralisir
kelebihan ion hidrogen, bersifat temporer dan tidak melakukan eliminasi. Fungsi
utama sistem buffer adalah mencegah perubahan pH yang disebabkan oleh pengaruh
asam fixed dan asam organic pada cairan ekstraseluler. Sebagai buffer, sistem
ini memiliki keterbatasan yaitu:
·
Tidak
dapat mencegah perubahan pH di cairan ekstraseluler yang disebabkan karena
peningkatan CO2.
·
Sistem
ini hanya berfungsi bila sistem respirasi dan pusat pengendali sistem
pernafasan bekerja normal.
·
Kemampuan
menyelenggarakan sistem buffer tergantung pada tersedianya ion bikarbonat.
Ada 4 sistem bufer:
1. Bufer bikarbonat; merupakan sistem dapar di
cairan ekstrasel terutama untuk perubahan
yang
disebabkan oleh non-bikarbonat
2. Bufer protein: merupakan sistem dapar di
cairan ekstrasel dan intrasel
3. Bufer hemoglobin; merupakan sistem dapar di
dalam eritrosit untuk perubahan
asam karbonat
4.
Bufer fosfat; merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan intrasel.
Sistem
kimia hanya dapat mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementara. Jika dengan
buferkimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan
dilanjutkan oleh paru-paru yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar
ion H dalam darah akibat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernafasan,
kemudian mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan
tersebut. Ginjal mampu meregulasi ketidakseimbangan ion H secara lambat dengan
menskresikan ion H dan menambahkan bikarbonat baru ke dalam darah karena
memiliki dapar fosfat dan amonia.
Proses eliminasi dilakukan oleh paru-par dan ginjal. Mekanisme paru dan ginjal dalam menunjang kinerja sistem buffer adalah dengan mengatur sekresi, ekskresi, dan absorpsi ion hidrogen dan bikarbonat serta membentuk buffer tambahan (fosfat, ammonia).
Untuk jangka panjang, kelebihan asam atau basa dikeluarkan melalui ginjal dan paru sedangkan untuk jangka pendek, tubuh dilindungi dari perubahan pH dengan system buffer. Mekanisme buffer tersebut bertujuan untuk mempertahankan pH darah antara 7,35- 7,45.
Proses eliminasi dilakukan oleh paru-par dan ginjal. Mekanisme paru dan ginjal dalam menunjang kinerja sistem buffer adalah dengan mengatur sekresi, ekskresi, dan absorpsi ion hidrogen dan bikarbonat serta membentuk buffer tambahan (fosfat, ammonia).
Untuk jangka panjang, kelebihan asam atau basa dikeluarkan melalui ginjal dan paru sedangkan untuk jangka pendek, tubuh dilindungi dari perubahan pH dengan system buffer. Mekanisme buffer tersebut bertujuan untuk mempertahankan pH darah antara 7,35- 7,45.
2. Sistem Paru
Peranan
sistem respirasi dalam keseimbangan asam basa adalah mempertahankan agar Pco2
selalu konstan walaupun terdapat perubahan kadar CO2 akibat proses metabolism
tubuh. Keseimbangan asam basa respirasi bergantung pada keseimbanagn produksi
dan ekskresi CO2. Jumlah CO2 yang berada di dalam darah tergantung pada laju
metabolisme sedangkan proses ekskresi CO2 tergantung pada fungsi paru.
Kelainan ventilasi dan perfusi pada dasarnya akan mengakibatkan ketidakseimbanagn rasio ventilasi perfusi sehingga akan terjadi ketidakseimbangan, ini akhirnya menyebabkan hipoksia maupun retensi CO2 sehingga terjadi gangguan keseimbangan asam basa.
Kelainan ventilasi dan perfusi pada dasarnya akan mengakibatkan ketidakseimbanagn rasio ventilasi perfusi sehingga akan terjadi ketidakseimbangan, ini akhirnya menyebabkan hipoksia maupun retensi CO2 sehingga terjadi gangguan keseimbangan asam basa.
3. Sistem Ginjal
Untuk
mempertahankan keseimbangan asam basa, ginjal harus mengeluarkan anion asam non
volatile dan mengganti HCO3-. Ginjal mengatur keseimbangan asam basa dengan
sekresi dan reabsorpsi ion hidrogen dan ion bikarbonat. Pada mekanisme
pengaturan oleh ginjal ini berperan 3 sistem buffer asam karbonat, buffer
fosfat dan pembentukan ammonia. Ion hydrogen, CO2, dan NH3 diekskresi ke dalam
lumen tubulus dengan bantuan energi yang dihasilkan oleh mekanisme pompa
natrium di basolateral tubulus. Pada proses tersebut, asam karbonat dan natrium
dilepas kembali ke sirkulasi untuk dapat berfungsi kembali. Tubulus proksimal
adalah tempat utama reabsorpsi bikarbonat dan pengeluaran asam.
Ion
hidrogen sangat reaktif dan mudah bergabung dengan ion bermuatan negative pada
konsentrasi yang sangat rendah. Pada kadar yang sangat rendahpun, ion hidrogen
mempunyai efek yang besar pada sistem biologi. Ion hidrogen berinteraksi dengan
berbagai molekul biologis sehingga dapat mempengaruhi struktur protein, fungsi
enzim dan ekstabilitas membran. Ion hidrogen sangat penting pada fungsi normal
tubuh misalnya sebagai pompa proton mitokondria pada proses fosforilasi
oksidatif yang menghasilkan ATP.
Ion hidrogen sangat banyak karena dihasilkan terus menerus di dalam tubuh. Perolehan dan pengeluaran ion hidrogen sangat bervariasi tergantung diet, aktivitas dan status kesehatan. Ion hdrogen di dalam tubuh berasal dari makanan, minuman, dan proses metabolism tubuh. Di dalam tubuh ion hidrogen terbentuk sebagai hasil metabolism karbohidrat, protein dan lemak, glikolisis anaerobik atau ketogenesis.
Ion hidrogen sangat banyak karena dihasilkan terus menerus di dalam tubuh. Perolehan dan pengeluaran ion hidrogen sangat bervariasi tergantung diet, aktivitas dan status kesehatan. Ion hdrogen di dalam tubuh berasal dari makanan, minuman, dan proses metabolism tubuh. Di dalam tubuh ion hidrogen terbentuk sebagai hasil metabolism karbohidrat, protein dan lemak, glikolisis anaerobik atau ketogenesis.
F. Mengapa
keseimbangan elektrolit Tn.Simun terganggu?
Keseimbangan
asam basa terganggu karena terjadinya asidosis metabolik, dimana terjadi karena
adanya peningkatan produksi asam atau berkurangnya produksi bikarbonat. Dalam tubuh,
keseimbangan normal antara asam dan basa dikelola oleh bikarbonat. Bikarbonat menetralisir
asam, dengan demikian mencegah akumulasi berlebihan dalam tubuh. Selain itu,
akumulasi asam laktat dapat mengganggu keseimbangan asam basa. Akumulasi asam laktat
terjadi karena tidak tersedianya cukup oksigen untuk melakukan metabolism
karbohidrat. Bila laktattidaktermetabolisme, laktat dikeluarkan ginjal bersama natrium
dan kalium, yang merubah keseimbangan asam basa.
Keseimbangan
elektrolit dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh kadar kation dalam tubuh, seperti natrium, kalium,
kalsium, magnesium.
Adapun
gangguan yang disebabkan oleh kadar ion tersebut antara lain :
a.
Hiponatremia
Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma
darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang dari 135
mEq/Lt, mual, muntah dan diare.
b.
Hipernatremia
Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma
tinggi yang ditandai dengan addanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor
kulit buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan
kemerahan, konvulsi, suhu badan naik, serta kadar natrium dalam plasma lebih dari
145 mEq/Lt. kondisi demikian dapat disebabkan oleh dehidrasi, diare, dan
asupan, air yang berlebihan sedangkan asupan garamnya sedikit.
c.
Hipokalemia
Hipoklemia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah.
Hipokalemia ini dapat terjadi dengan sangat cepat. Sering terjadi pada pasien
yang mengalami diare yang berkepanjangan dan juga ditandai dengan lemahnya
denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah-muntah, perut
kembung, lemah dan lunaknya otot, denyut jantung tidak beraturan (aritmia),
penurunan bising usus, kadar kalium plasma menurun kurang dari 3,5 mEq/L.
d.
Hiperkalemia
Hiperkalemia
merupakan suatu keadaan di mana kadar kalium dalam darah tinggi, sering terjadi
pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik, pembe:rian kalium
yang berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual,
hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia, kelemahan, jumlah urine sedikit
sekali, diare, adanya kecemasan dan irritable (peka rangsang), serta kadar
kalium dalam plasma mencapai lebih dari 5 mEq/L.
e.
Hipokalsemia
Hipokalsemia
me:rupakan keekurangan kadar kalsium dalam plasma darah yang ditandai de:ngan
adanya kram otot dan kram perut, kejang, bingung, kadar kalsium dalam plasma
kurang dari 4,3 mEq/L dan kesemutan pada jari dan sekitar mulut yang dapat
disebabkan oleh pengaruh pengangkatan kelenjar gondok atau kehilangan sejumlah
kalsium karena sekresi intestinal.
f. Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium dalam darah yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makan vitamin D secara berlebihan, ditandai dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual-mual, koma, dan kadar kalsium dalam plasma lebih dari 4,3 mEq/L.
Hiperkalsemia merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium dalam darah yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makan vitamin D secara berlebihan, ditandai dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual-mual, koma, dan kadar kalsium dalam plasma lebih dari 4,3 mEq/L.
g.
Hipomagnesia
Hipomagnesia merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah yang ditandai
dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan, takikardi,
hipertensi, disorientasi dan konvulsi. Kadar magnesium dalam darah kurang dari
1,3 mEq/L.
h. Hipermagnesia
Hipermagnesia merupakan kondisi kelebihan kadar magnesium dalam darah yang ditandai dengan adanya, koma, gangguan pernapasan, dan kadar magnesium lebih dari 2,5 mEq/L.
Hipermagnesia merupakan kondisi kelebihan kadar magnesium dalam darah yang ditandai dengan adanya, koma, gangguan pernapasan, dan kadar magnesium lebih dari 2,5 mEq/L.
Gangguan
elektrolit Tn.Simun antara lain Hipernatremia, Hipokalsemia,
Hipomagnesia. Karena Tn.Simun memiliki kadar Natrium dalam darah lebih dari 145
mEq/L, kadar kalsium kurang dari 4,3 mEq/L, kadar magnesium kurang dari 1,3
mEq/L.
Adapun
faktor lain yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
antara lain :
a.
Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan
anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia
dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan
dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.
b.
Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit
melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang
panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
c.
Diet
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika
intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak
sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya
sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan
menyebabkan edema.
d.
Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan
glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air
sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah
e.
Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh. Misalnya :
· Trauma
seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
· Penyakit
ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
· Pasien
dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intake
cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.
cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.
f.
Tindakan Medis
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.
g.
Pengobatan
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada
kondisi cairan dan elektrolit tubuh.
h.
Pembedahan
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama
pembedahan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Keseimbangan
asam basa terganggu karena terjadinya asidosis metabolik, dimana terjadi karena
adanya peningkatan produksi asam atau berkurangnya produksi bikarbonat. Dalam tubuh,
keseimbangan normal antara asam dan basa dikelola oleh bikarbonat. Bikarbonat menetralisir
asam, dengan demikian mencegah akumulasi berlebihan dalam tubuh. Selain itu,
akumulasi asam laktat dapat mengganggu keseimbangan asam basa. Akumulasi asam laktat
terjadi karena tidak tersedianya cukup oksigen untuk melakukan metabolism
karbohidrat. Bila laktattidaktermetabolisme, laktat dikeluarkan ginjal bersama natrium
dan kalium, yang merubah keseimbangan asam basa.
Gangguan
elektrolit Tn.Simun antara lain Hipernatremia, Hipokalsemia,
Hipomagnesia. Karena Tn.Simun memiliki kadar Natrium dalam darah lebih dari 145
mEq/L, kadar kalsium kurang dari 4,3 mEq/L, kadar magnesium kurang dari 1,3
mEq/L.
Adapun
faktor lain yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
antara lain : umur,iklim, diet,stres,kondisi saakit, tindakana medis,
pengobatan, pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. Mual dan muntah. http://juricamaric.blogspot.com/2012/05/apa-itu-mual-dan- muntah.html
Anonim, 2012. Penyebab mual dan muntah. http://meetdoctor.com/article/penyebab- terjadinya-mual-dan-muntah
Arindi,
2012. Meknisme mual dan muntah. http://medicamedicine.blogspot.com/2009/11/mekanisme-mual-dan-muntah.html
Mima, dkk. 1993. Keseimbangan cairan
elektrolit dan Asam basaa. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC
The New Vegas Strip: The Best Casino, Bars & Shows
BalasHapusIf you're a gambler, 수원 출장샵 you probably remember one 강원도 출장샵 of the 여주 출장안마 Las Vegas casinos where the Strip casinos Las Vegas' famous bars 포천 출장마사지 and restaurants are all owned by 김해 출장마사지 MGM.